JABARNEWS | BANDUNG – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, meresmikan Monumen Cagar Panser Saladin di Alun-Alun Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Senin (30/12/2023). Monumen ini menjadi simbol keberanian TNI AD dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. Selain itu, monumen ini juga mengingatkan masyarakat akan peran penting Kodam III/Siliwangi dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara.
Panser Saladin: Ikon Sejarah Perjuangan
Panser Saladin bukan sekadar kendaraan tempur. Kendaraan ini pernah digunakan TNI AD dalam berbagai misi penting yang menentukan sejarah bangsa. Oleh karena itu, monumen ini memiliki arti mendalam sebagai penghormatan kepada para prajurit yang telah berjuang dengan gagah berani.
Menurut Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, monumen ini adalah simbol nyata keberanian dan semangat juang prajurit TNI. “Monumen ini mengingatkan kita akan perjuangan masa lalu yang menjadi fondasi semangat untuk masa depan,” ujarnya.
Peran Kodam III/Siliwangi untuk Masyarakat
Kodam III/Siliwangi selalu berada di tengah masyarakat. Monumen ini membuktikan kedekatan TNI dengan rakyat. Selain itu, pembangunan monumen di Cililin juga menegaskan kontribusi besar wilayah ini dalam sejarah perjuangan bangsa.
Mayjen TNI Dadang Arif juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat. Ia mengapresiasi dukungan penuh masyarakat Cililin yang membantu terwujudnya monumen ini. “Kerja sama ini adalah bukti manunggalnya TNI dan rakyat,” katanya.
Warga Cililin menyambut peresmian monumen ini dengan penuh antusias. Banyak dari mereka datang ke lokasi untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Beberapa bahkan mengabadikan momen tersebut dengan berswafoto di sekitar monumen.
Monumen ini tidak hanya menjadi ikon visual. Lebih dari itu, monumen ini juga menjadi sarana edukasi yang mengajarkan masyarakat tentang pentingnya keberanian dan pengorbanan dalam mempertahankan bangsa.
Pangdam mengajak masyarakat untuk menjaga monumen ini. “Monumen ini adalah pengingat akan pentingnya kerja sama dalam membangun bangsa,” pesannya.
Prosesi Peresmian yang Bermakna
Peresmian monumen dilakukan dengan sederhana tetapi penuh makna. Pangdam III/Siliwangi bersama Wakapolda Jabar dan Pj. Bupati Bandung Barat menandatangani prasasti peresmian. Setelah itu, mereka menekan tombol sirine untuk membuka tirai monumen.
Sebagai bagian dari acara, TNI juga melaksanakan kegiatan sosial. Mereka memberikan bantuan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian. Langkah ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya menjaga negara, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan rakyat.
Monumen untuk Generasi Mendatang
Monumen Panser Saladin akan
menjadi pengingat bagi generasi muda. Monumen ini mengajarkan nilai keberanian, ketangguhan, dan semangat juang yang harus terus dijaga.
Kehadiran monumen ini juga memperkuat rasa cinta tanah air. Dengan memahami perjuangan masa lalu, masyarakat diharapkan dapat membangun masa depan yang lebih baik. Monumen Panser Saladin kini menjadi simbol kebanggaan Cililin dan warisan berharga untuk bangsa.