JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat, Rachmat Syafe’i tidak lagi mempermasalahkan ungkapan Ustaz Evie Effendi yang sempat heboh. Sebelumnya, dalam video yang sempat viral itu, Ustaz ’Gapleh’ ini mengatakan kalau Nabi Muhammad SAW pernah sesat.
Bahkan, ustaz nyentrik yang kadang berdakwah sambil mengenakan kupluk ini juga mengatakan, kalau memperingati Maulid Nabi SAW sama dengan memperingati kesesatan Muhammad. Namun, itu sudah diklarifikasi Ustaz Evie Effenndi kepada MUI Jabar.
’’Alhamdulillah Ustaz Evie Effendi sudah memenuhi panggilan kami. Undangan ini untuk melakukan tabayyun (Penjelasan/klarifikasi) terhadap permasalahan pada hari ini,’’ kata Syafe’i saat ditemui di Kantor MUI Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (13/8/2018).
Kepada MUI Jabar, lanjut Syafe’i, Ustaz Evie mengakui kesalahannya. Itu terjadi karena keterbatasan ilmu dalam menafsirkan Alquran, yakni Surat Ad-Dhuha. MUI Jabar juga sudah menerima informasi kalau pada video yang viral itu bukan video lengkap, melainkan sudah dipotong pengunggahnya.
’’Semua sudah clear, karena Ustaz Evie sudah menjelaskan dari awal sampai akhir kronologisnya seperti apa dan kami sudah memahami karena keterbatasannya dia (Ustaz Evie, red) dan memohon bimbingan dari MUI,’’ terangnya.
Makanya, Syafe’i mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mempermasalahkan kasus tersebut lagi, karena Ustaz Evie sudah memohon maaf secara resmi.
’’Kami mengimbau kepada masyarakat karena Ustaz Evie sudah minta maaf, maka wajib kita maafkan. Maka, sudahlah jangan dipermasalahkan kembali,’’ imbaunya.
Pihak MUI Jawa Barat juga akan tetap memberikan ruang yang luas bagi ustaz yang nyentrik itu dalam gaya berdakwah uniknya untuk menjamah komunitas-komunitas yang belum terjangkau selamat ini. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat