Gus M juga mengkritik kekosongan jabatan yang telah lama dibiarkan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Baginya, rotasi dan promosi jabatan menjelang akhir masa jabatan dapat terkesan sebagai langkah yang lebih bermotivasi politik daripada penempatan berdasarkan kualifikasi dan kinerja.
Di kesempatan tersebut, Gus M juga mempertanyakan cara Bima Arya mengukur keberhasilan dan kegagalan jabatan serta pelaksanaan program untuk mencapai target kinerja.
Gus M mengaku merasa lucu jika parameter penilaian kinerja diabaikan dalam proses rotasi dan promosi para pejabat eselon.
Gus M juga menekankan pentingnya implementasi merit sistem melalui manajemen talenta dan mengingatkan Pemkot Bogor untuk memastikan konsistensi dalam membangun reformasi birokrasi di tingkat manajemen SDM.
Masih menurut Gus M, saat beredar kamar sejumlah kepala dinas dikabarkan akan terkena rotasi mutase. Ia pun menekankan perlunya konsistensi dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dalam penerapan merit sistem untuk melindungi ASN dari benturan kepentingan, termasuk politik.
Gus M berharap agar Baperjakat konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip merit sistem untuk memastikan penempatan jabatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News