Muncul Kecurigaan di Balik Rencana Mutasi Besar-besaran Pejabat di Lingkungan Pemkot Bogor

Anggota DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri
Anggota DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri. (foto: istimewa)

Gus M juga mengkritik kekosongan jabatan yang telah lama dibiarkan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Baginya, rotasi dan promosi jabatan menjelang akhir masa jabatan dapat terkesan sebagai langkah yang lebih bermotivasi politik daripada penempatan berdasarkan kualifikasi dan kinerja.

Di kesempatan tersebut, Gus M juga mempertanyakan cara Bima Arya mengukur keberhasilan dan kegagalan jabatan serta pelaksanaan program untuk mencapai target kinerja.

Baca Juga:  Dua Kecamatan di Cianjur Bakal Jadi Kawasan Industri, Herman Suherman Ungkap Hal Ini

Gus M mengaku merasa lucu jika parameter penilaian kinerja diabaikan dalam proses rotasi dan promosi para pejabat eselon.

Gus M juga menekankan pentingnya implementasi merit sistem melalui manajemen talenta dan mengingatkan Pemkot Bogor untuk memastikan konsistensi dalam membangun reformasi birokrasi di tingkat manajemen SDM.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Sebut Kedisiplinan Prokes 3M Pengaruhi Sektor Ekonomi

Masih menurut Gus M, saat beredar kamar sejumlah kepala dinas dikabarkan akan terkena rotasi mutase. Ia pun menekankan perlunya konsistensi dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dalam penerapan merit sistem untuk melindungi ASN dari benturan kepentingan, termasuk politik.

Baca Juga:  Terbakar Cemburu, Pemuda di Rumpin Bogor Aniaya Pria yang Chat Pacarnya

Gus M berharap agar Baperjakat konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip merit sistem untuk memastikan penempatan jabatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News