Muralis Perempuan Purwakarta Buktikan Karya Jalanan Bisa Jadi Uang

Chintia Aristi Aprianti, Muralis Perempuan asal Purwakarta sedang mengambar di sebuah tembok besar. (Foto: Dok Pribadi)

Belajar soal mural, dara cantik itu mengaku, dilakukan secara otodidak. Ia pun sedang mempelajari ilustrasi digital dan menambah portofolio.

“Cara menunjukkan apa yang aku lakukan adalah dalam bentuk karya. Mural itu bukan sekedar karya seni, tapi melalui mural kita juga bisa menyampaikan pesan-pesan seperti halnya protes sosial,” beber wanita kelahiran 1994 itu.

Baca Juga:  Sejumlah Makanan Berbahaya Ditemukan di Pasar Ciamis

Tren mural yang kian diminati, diakui Cea memang menjadi peluang bisnis. Hal ini pun menjadi angin segar bagi para muralis yang karyanya mulai dilirik dan dihargai.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Gelontorkan Anggarkan Rp8,9 Miliar untuk Bangun Sarana Air Bersih di 15 Desa

Bahkan, kata dia, pemerintah pun memberikan dukungannya dengan memfasilitasi ruang publik untuk dipercayakan kepada para muralis menampilkan karyanya.

“Apalagi tren mural saat ini tak hanya di jalanan, tapi sudah masuk ke café-café, perkantoran hingga dinding dalam rumah,” ungkap Cea.

Baca Juga:  Karena Ini, Dua Pengusaha di Cirebon Tuntut  Perusahaan Rekanan Kemenkes