Meski begitu, Asep menambahkan, produksi keramik harus tetap berjalan untuk memenuhi permintaan pelanggan di luar kota setelah sebelumnya sudah melakukan kontrak kirim kramik. Kontrak yang sudah terjalin dengan pelanggan di luar kota didominasi jenis pot dengan berbagai ukuran.
“Kalau produksi masih, karena sudah kontrak dengan beberapa pelanggan di luar kota. Cuma itu tadi, saat ini prosesnya terhambat karena cuaca dan dampaknya pada penurunan omzet,” tutur Asep.
Ia menjelaskan, standarnya waktu untuk membakar 100 set keramik jenis pot bisa memakan waktu sekitar 18 jam.Pembakaran tidak bisa dipercepat dan kalau dipaksakan akan berdampak pada kualitas pada hasil keramik itu sendiri.
“Untuk mencapai kualitas terbaik, pengeringan dan pembakaran memang harus maksimal. Kalau tidak, dampaknya pada kualitas keramik,” ucap Asep. (Gin)