“Kami disini itu bukan hanya untuk berlomba, tapi kami disini memiliki tanggung jawab dan advokasi masing-masing sesuai advokasi yang kami buat atau kami ciptakan. Ini tentunya masih berkaitan dengan pelestarian budaya yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Niki yang masih berkuliah di Universitas Trisakti dan mengambil sertifikasi di Universitas Indonesia ini menyebut bahwa dirinya harus menguasai budaya dari Provinsi Jawa Barat.
Oleh karena itu, dalam ajang Putri Budaya Indonesia 2024, dia mempresentasikan permainan tradisional yang merupakan bagian dari budaya dari Jawa Barat, salah satunya permainan Cingciripit.
Menurut Niki, Cingciripit memiliki arti bukan hanya sebuah permainan, ternyata permainan ini memiliki makna yang sangat baik mulai dari liriknya seperti ‘Cingciripit Tulang Bajing ka Capit’ itu memiliki makna bahwa harus waspada dalam kehidupan agar tidak terjepit dalam kemiskinan atau kebodohan.
Alasan Niki memilih permainan tradisional dalam ajang Putri Budaya Indonesia karena, dirinya merupakan seorang relawan pengajar atau instruktur permainan tradisional. Bahkan, dia sudah mengabdi di Rumah Belajar Nusantara yang ada di Depok, Komunitas Jendela Jakarta, dan Sansang Mentor.