“Penyaluran air yang lancar menjadi prioritas utama saat ini. Tarum Timur adalah salah satu sumber air yang diandalkan untuk mengatasi kekeringan di persawahan,” ungkapnya.
Imran juga menyebutkan bahwa normalisasi saluran irigasi dan pembukaan sodetan menjadi solusi efektif dalam memastikan pasokan air mencapai sawah dengan baik.
Amran berharap, langkah normalisasi sungai bisa segera dilaksanakan. Endapan lumpur dan sampah di aliran sungai seringkali menjadi hambatan utama bagi kelancaran aliran air, sehingga pembersihan dan normalisasi perlu dilakukan secara cepat.
Saat ini, sodetan Tarum Timur telah dibuka, yang memungkinkan pasokan air mengalir ke sawah-sawah, sehingga tanaman padi yang sudah ditanam dapat diselamatkan.
Data dari Dinas Pertanian Subang mencatat bahwa kekeringan yang melanda kawasan persawahan di Subang sudah berlangsung selama sebulan terakhir.
Penyebabnya adalah pasokan air yang menurun drastis akibat musim kemarau yang berlangsung sejak awal Agustus 2024.
Tercatat, sekitar 2.000 hektare sawah di wilayah Pantura Subang, seperti di Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Blanakan, telah mengalami kekeringan. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News