JABARNEWS | MAJALENGKA – Acara adat tahunan ‘nyiramkeun benda pusaka Kerajaan Talaga Manggung’ di Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka, ternyata bisa mendatangkan banyak kunjungan wisatawan lokal maupun luar wilayah. Pasalnya, dari tahun ke tahun, setiap acara nyiramkeun benda pusaka, selalu menimbulkan kemacetan di jalan raya Talaga-Cikijing, sehingga lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif.
Ketua Panitia acara nyiramkeun benda pusaka, Raden Teten mengatakan selain sebagai ajang silaturahmi, acara nyiramkeun benda pusaka kerajaan Talaga Manggung ini juga mendatangkan banyak kunjungan wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Acara ini tujuannya melestarikan warisan leluhur. Acara ini diawali dengan mengambil air, dengan mengunakan wadah dari bambu kuning ke sembilan mata air yang dianggap keramat, yakni air gunung, air Bitung, Sangiang, Cikiray, Wanaperih,Lemahabang, Regasari, Cicamas, Nunuk.” ungkapnya, Selasa (23/10/2018).
Teten menambahkan acara tersebut telah dimulai sepuluh hari yang lalu, karena harus menempuh pengambilan air yang harus dilakukan oleh sesepuh atau tokoh adat pada awal bulan Shafar.
“Bambu kuning berisi air itu, lalu dibawa ke museum Talaga Manggung untuk disatukan ke dalam air kendi, lalu dibacakan do’a. Lalu disiramkan ke benda pusaka yang ada dalam museum,” tandasnya.
Kadisparbud Majalengka, Gatot Sulaeman mengatakan acara nyiramkeun benda pusaka kerajaan Talaga Manggung di Kecamatan Talaga merupakan acara rutin tahunan yang sudah terjadwal.
Sehingga ia menilai acara tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Majalengka dan bisa meningkatkan sektor wisata. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat