Dia menjelaskan bahwa liar yang beredar memengaruhi minat wisatawan untuk masuk ke Pangandaran.
“Saya tanya tamu ada yang curhat sempat ragu karena dapat kabar jalan ambruk. Padahal bisa dilewati dan jalan itu berada di Kalipucang,” jelasnya.
Mereka sempat membatalkan pesanan, pihaknya langsung konfirmasi ke pihak hotel. “Saya jelaskan kondisi yang sebenarnya, hanya pemda gerak cepat dalam menangkal hoaks,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan memang benar okupansi hotel di luar ekspektasi, untuk pantai Pangandaran hanya 43,5% dan secara okupansi keseluruhan hotel se-Pangandaran ada di angka 23,05%.
“Sangat di luar ekspektasi karena mungkin imbas kabar hoaks yang luar biasa,” ucap Agus.