“Selain itu, kami juga ada kerja sama dengan pemerintah di Antapani Tengah untuk menyasar konsumen yang ada di sini,” tambahnya.
Untuk kisaran harga, Iqbal mengaku, harga kebutuhan pokok yang terdapat pada aplikasi Dagangan lebih murah dan bisa dijangkau oleh para pedagang warung dan masyarakat biasa.
“Kalau dari range harga, kita bisa lebih murah 5-10 persen. Insyaallah bisa lebih membantu para pemilik warung dan masyarakat umum untuk membeli kebutuhan mereka. Warga tinggal pesan lewat aplikasi, nanti kita yang antarkan pesanannya sampai ke tujuan,” pungkasnya.
Antusias masyarakat terlihat jelas dari antrean yang berjajar di kantor Kelurahan Antapani Tengah. Para warga bergiliran membeli minyak goreng premium dengan harga sesuai peraturan pemerintah, Rp14.000 per liter.
Atik, salah satu warga yang sudah mendapatkan minyak goreng, terlihat sangat bahagia. Dipeluknya minyak goreng dua liter itu.
“Senang banget, OP ini saya rasa sangat bagus ya. Sangat mempermudah warga di tengah sulitnya mencari minyak,” aku Atik.
Atik juga merasa miris dengan kondisi sekarang, di mana banyak warga yang saling berebutan bahkan curang hanya karena ingin mendapatkan untung dari kelangkaan minyak goreng saat ini.
“Kalau kita lihat di luar itu kan ngeri ya. Kenapa harus rebutan bahkan ada yang curang ya nimbun minyak. Sedangkan pemakaian kita itu kan ya gak terlalu banyak ya. Saya sekeluarga saja sebulan itu cukup 2 liter,” ujarnya.***