Adanya pacuan kuda di Desa Cimaragas itu, setidaknya bisa membangkitkan ekonomi masyarakat desa setempat yang menjual atau membuka usaha kuliner untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
“Paling tidak masyarakat di Desa Cimaragas bisa berjualan, bisa mendapatkan dampak ekonomi daripada kegiatan pacuan kuda ini,” jelasnya.
Helmi mengimbau masyarakat dapat ikut serta menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan dalam penyelenggaraan pacuan kuda, jika semuanya terjaga dengan baik maka kegiatan serupa akan terus diselenggarakan dan memberikan keuntungan bersama.
Pacuan kuda, sambung Hilmi, merupakan hiburan bersama, dan tentunya menjadi tempat menunjukkan kemampuan diri dalam olahraga pacuan kuda di Desa Cimaragas yang hanya satu-satunya di Garut.
“Ini juga merupakan bentuk hiburan kepada masyarakat terutama pecinta olahraga balap kuda, termasuk pecinta kuda juga ya,” jelasnya.