PAD Sektor Pariwisata di Tasikmalaya Tak Sampai Rp2 Miliar, Berbagai Alasan Muncul

Curug Dengdeng
Salah satu tempat wisata di Kabupaten Tasikmalaya, Curug Dengdeng. (Foto: Disparbud.jabarprov).

“Walaupun pandemi Covid-19 sudah melandai, bahkan sudah hampir normal; tetapi kan perekonomian masyarakat belum pulih total. Jadi, tetap tempat-tempat wisata belum banyak pengunjung,” kata Nana dikutip JabarNews.com dari Kapol.id, Rabu (18/1/2023).

Di samping karena terdampak pandemi Covid-19, kurangnya pengunjung juga karena sering terjadi cuaca ekstrim. Masyarakat takut ke tempat wisata yang di Kabupaten Tasikmalaya kebanyakan berupa daerah pantai dan pegunungan.

Baca Juga:  Longsor Terjadi di Salawu, Jalur Tasikmalaya-Garut Sempat Terhambat

“Karena sering terjadi ombak besar juga angin kencang, jadi masyarakat enggan ke tempat wisata. Bahkan ada imbuan juga dari BMKG agar tidak dulu berkunjung ke tempat wisata pantai saat itu,” jelasnya.

Baca Juga:  Ini Kronologi Penemuan Mayat Perempuan di Desa Puteran Tasikmalaya, Sempat Dikira Boneka

Sementara faktor lainnya, kata Nana, adalah daya beli masyarakat yang belum meningkat. Faktor ini sangat terasa sekalipun objek wisata mulai ada pengunjung–yang tidak banyak itu.

Baca Juga:  Awasi Masa Kampanye Pemilu 2024, Panwascam Cipunagara Minta Jajaran PKD Bekerja Ekstra

Atas kenyataan tersebut, Nana berkomitmen untuk meningkatkan upaya supaya pada 2023 pencapaian PAD dari sektor wisata sesuai target. Di antaranya membenahi sarana prasarana dan infrastruktur.