milih per TPS, jarak TPS jadi terlalu jauh bagi banyak warga,” tambah Adi.
Berdasarkan hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, angka partisipasi pemilih di Kabupaten Bogor hanya mencapai 54,54 persen. Capaian ini jauh dari target KPU Kabupaten Bogor sebesar 85 persen, yang diharapkan melampaui partisipasi Pilkada 2018.
Peneliti dari LSI Denny JA, Anggit Gustriadi, menyoroti penurunan drastis ini sebagai tanda lemahnya antusiasme warga dalam memberikan suara.
“Pada Pilkada 2024, dari total 1.908 TPS, hanya 54,54 persen pemilih yang hadir. Ini menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Bogor sangat rendah,” ujar Anggit.
Penurunan angka partisipasi ini menjadi catatan penting bagi semua pihak, terutama untuk memperbaiki strategi sosialisasi dan aksesibilitas TPS di masa mendatang. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News