JABARNEWS | BANDUNG – Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024 mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, tingkat partisipasi hanya mencapai 64,78 persen, jauh di bawah target yang diharapkan dan lebih rendah dibandingkan beberapa daerah lain di Jawa Barat.
Sebagai perbandingan, partisipasi di Kota Banjar tercatat sebesar 71,79 persen, Kabupaten Subang 70,34 persen, Kabupaten Pangandaran 78,42 persen, dan Kabupaten Bandung 72,85 persen. Meski demikian, angka ini masih lebih baik dibandingkan Kabupaten Sukabumi yang hanya mencapai 56,32 persen.
Penurunan ini terasa signifikan jika dibandingkan dengan Pilwalkot Bandung 2018, yang mencatat partisipasi sebesar 76,2 persen. Bahkan dalam Pemilu 2024 yang berlangsung Februari lalu, partisipasi warga Bandung mencapai 83,49 persen untuk pemilihan presiden dan 82,76 persen untuk pemilihan anggota DPD.
Ketua KPU Kota Bandung, Khoirul Anam, mengakui bahwa banyak faktor memengaruhi rendahnya angka partisipasi. “Kami sudah berupaya maksimal dengan menggelar 151 kegiatan sosialisasi di 30 kecamatan dan bekerja sama dengan 83 organisasi di Kota Bandung. Total ada sekitar 250 kegiatan sosialisasi yang dilakukan,” ujarnya.
Anam juga menekankan perlunya kebijakan baru dari KPU RI, terutama terkait format pelaksanaan pilkada dan penetapan jumlah pemilih di tiap TPS. “Kami tentu akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan partisipasi pada pemilihan berikutnya,” tambahnya.