Menurutnya, pemerintah pusat telah menganggarkan dana besar untuk rest area yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Pemkab telah menginisiasi berbagai langkah untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Rest Area Gunung Mas, termasuk menggratiskan biaya parkir.
Asmawa menganggap bahwa sistem parkir berbayar yang diterapkan sejak rest area dibuka pada medio 2023 adalah salah satu alasan utama sepinya pengunjung, yang membuat para pedagang enggan berjualan di sana.
Ia telah memerintahkan PT Sayaga Wisata, BUMD yang mengelola Rest Area Gunung Mas, untuk menghapus biaya parkir bagi pengunjung dan retribusi bagi pedagang.
Selain itu, ia juga menyarankan agar akses Wisata Agro Gunung Mas diintegrasikan dengan rest area, sehingga wisatawan otomatis melewati area pedagang ketika mengunjungi tempat wisata tersebut.
Dengan langkah-langkah ini, Asmawa berharap para pedagang tidak lagi menolak relokasi ke Rest Area Gunung Mas.
“Rest area ini sebenarnya dibangun atas permintaan para pedagang. Sekarang sudah jadi, mari kita manfaatkan bersama,” ujarnya.
Asmawa mengungkapkan bahwa dari sekitar 600 kios yang disediakan di Rest Area Gunung Mas, 160 kios sempat ditempati pedagang, namun kemudian ditinggalkan karena kurangnya pengunjung. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News