Untuk itu, kata Pendeta Efori, setiap Gereja menyediakan alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hand sanitizer, mengatur jarak duduk di kursi, dan masih banyak hal yang dilakukan sebagai upaya melaksanakan protokol kesehatan secara ketat guna memutus mata rantai Covid-19.
“Dalam hal pembatasan jumlah peserta kegiatan di gereja juga telah diatur layout serta kursi jemaat semuanya telah diseting sedemikian rupa dan kesiapan panitia dalam membatasi jumlah peserta kegiatan keagamaan di gereja,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, jika biasanya Misa Natal di Gereja Isa Almasih Jemaat Cibening dihadiri 125 hingga 150 orang jemaat, pada Misa Natal tahun 2201 ini pun hanya akan dihadiri maksimal 50 hingga 60 orang jemaat untuk mencegah penyebaran covid-19.
“Pelaksanaan Misa malam Natal dan Misa Natal pun kemungkinan akan dipersingkat. Kemungkinan misa itu biasanya 2,5 jam akan dipersingkat jadi 1,5 jam. Lansia maksimal 60 tahun, anak di bawah 13 tidak boleh. Antisipasi lainnya, kita siapkan tim kesehatan gereja,” tutur Pendeta Efori.
Dijelaskan Pendeta Efori, adapun tema Natal tahun 202i yakni ‘Cinta kasih Yesus Kristus menggerakkan persaudaraan’ sebagaimana diambil dari 1 Petrus 1:22.