“Dengan adanya program ini, diharapkan dapat menjadi metode untuk mengedukasi masyarakat bahwa sampah dapat diubah menjadi prodak-prodak yang memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Kumala, Didin Komarudin atau yang akrab disapa Abah Didin memperkenalkan secara singkat Yayasan Kumala. “Bagaimana Kumala mendaur ulang sampah hingga memiliki nilai ekonomi beserta konsep program yang dilaksanakan, dapat membagikan ilmu pengetahuan, pengalamannya kepada masyarakat luas,” tuturnya.
Sambutan hangat disampaikan Kepala Sentra Wyata Guna Bandung, Ibu Sri Harijati. “Menyemangati teman-teman Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan bersyukur dengan adanya program pelatihan keterampilan ini inisiasi yang luar biasa buat temen-temen mengembangkan limbah kertas untuk di daur ulang. Silahkan temen-temen untuk di eksplor,” ucapnya ramah.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Sosial KBB Ibu Sri Dustirawati menyampaikan harapan bahwa melalui pelatihan ini selain dapat mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, juga saling bertukar informasi hingga memasarkan produk-produk demi meningkatkan kualitas hidup para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. “Ini bernilai tinggi ternyata, jadi kalau tidak diteruskan sayang. Tinggal standarisasinya yang harus dipenuhi,” ujarnya penuh semangat.
Acara penutupan dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis hasil karya selama pelaksanaan kegiatan pelatihan usaha kertas seni daur ulang dan handicraft, diserahkan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Tengah kepada salah satu perwakilan peserta pelatihan, Imanudin. (red)