Hal sama papar Hendra, untuk membantu kesejahteraan masyarakat tidak cukup dengan mengandalkan bantuan dari pemerintah. Karena, bantuan dari pemerintah pertama terbatas, kedua ada aturan main.
“Mudah-mudahan wisata ini bisa berkembang,” ucapnya.
Lebih lanjut Kades Malati mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 lokasi wisata ini tutup total. Sehingga, perkembangan sempat terhenti. Dan, Insya Allah di awal tahun 2023 ini akan dibuka kembali dengan konsep dan penataan baru yang di kelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama karang taruna bekerjasama dengan Perum Perhutani.
“Konsep lebih ke wisata keluarga,” timpalnya.
Sehingga, masih beber salah satu kades di Kecamatan Naringgul ini, ada nilai edukasi untuk anak-anak dan orang dewasa. Seperti halnya pohon vinus ini yang getahnya disadap untuk dijadikan karet. Nantinya pengunjung bisa mengetahui cara pengolahan penyadapan pohon vinus.