Pemerintah Cirebon Janji Berikan Solusi Hidup Layak Bagi Pasangan Su’ud Dan Tarmini

JABARNEWS l KAB. CIREBON – Kabar tentang pasangan suami istri paruh baya bernama Su’ud dan Tarmini yang tinggal di salah satu gubug di atas sebidang tanah milik orang lain berada di desa Adi darma, Kecamatan Gunung jati, Kabupaten Cirebon, kini mendapat respon positif dari Pemda Kabupaten Cirebon, Selasa petang (30/01/2018)

Wakil bupati Cirebon  Selly Andreyani Gatina bersama dinas kesehatan Kabupaten Cirebon berserta dinas sosial Kabupaten Cirebon langsung mendatangi pasangan suami istri yang tinggal di gubuk tak layak di desa tersebut.

“Saya sudah ngobrol dengan pasutri yang sudah sangat tua dan kita memang selaku  pemerintah Kabupaten Cirebon, harus bisa menyelesaikan permasalah yang ada. Alhamdulilah bapak ini mau pindah di bawah oleh dinas kesehatan,  saat ini untuk dilakukan penangannan yang pertama adalah cek kesehatan,” Ujar Selly kepada Jabarnews di saat di lokasi.

Diungkapkannya, dirinya khawatir dengan kondisi kesehatan kedua pasangan tersebut.

Baca Juga:  Cellica Minta Perusahaan Di Karawang Peduli Dunia Pendidikan

“Bapak ini, takutnya terkena penyakit karena,  beliau terus terusan seperti itu. Kemudian ibunya juga akan kita bawa akan kita periksa dan tadi, saya sudah berkondinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Cirebon dan pihak rumah sakit Arjawinangun saat ini pukul 17.00 sore akan kita bawah ke rumah sakit Arjawinangun Kabupaten,” katanya.

Dalam hal itu, kedua pasangan tersebut akan dicek kesehatannya.

“Kita akan melakukan periksaan kesehatan pasangan ini,  dan coba kita akan melakukan rehabilitasi dan kita akan ajak bicara keluarga nya karena  pasutri ini pasangan yang tidak mempunyai indentitas sebagai warga,  Kabupaten Cirebon, tetapi punya anak dan keluarga,”

Selain itu pihaknya meminta agar pihak Kuwu berkordinasi dengan kedua pasutri untuk menindaklanjuti harus seperti apa.

“Kita tidak mungkin mengembalikan dalam kondisi rumah seperti itu. Jadi yang harus di tangani oleh kita adalah kita merelokasi dan kordinasi dengan keluarganya karena mereka berhak untuk hidup layak tidak dibiarkan seperti ini,” katanya.

Baca Juga:  Lagi Asik Transaksi, Tiga Bandar Narkoba Asal Tanjungbalai Ditangkap Polisi

Memang, lanjut Selly meskipun dinas sosial sudah ada tetapi dinas sosial akan mencoba melakukan semaksimal mungkin,  atau mengijinkan pulang kembali dengan keluarga anak-anak  mereka.

“Kita juga akan mencoba memfasilitasi dari pasutri  dari anak anaknya jangan sampai dibawah oleh anaknya kemudian terbengkalai kembali lagi ke tempat ini,” katanya.

Diungkapkannya pasutri ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

“Mereka setelah saya cek dari perangkat desa ternya tanah  ini milik  orang  lain,  jadi kedua pasangan ini memang mendirikan gubug untuk tinggal mereka selama ini mereka bekerja membantu warga di sekitar sini sebagai petani , saya dapat  info warga sang istri pun jadi pengemis di gunung jati,” katanya.

Dalam hal itu pihaknya akan mengajak pihak keluarga pasangan tersebut untuk mencari solusinya.

Baca Juga:  Empat Cara Aman Tidur Dengan Menyalakan Kipas Angin

“Kita antisipasi kita mengajak bicara dengan pihak keluarga pertama anaknya kalau pihak anaknya mereka sanggup mengurus mau tidak mau. Kita memang harus paksa kedua pasutri supaya hidup layak kalau tidak kita juga ada panti jompo di daerah Talun, Kabupaten Cirebon kita bisa kedua pasutri hidup di sana dalam tanggungan pemerintah seperti itu,”

Pihaknya berharap pasangan tersebut tidak kembali ke lokasi tersebut.

“Yang penting mereka tidak kembali ke tempat ini kalau,  sampai kembali lagi ke tempat ini berarti ada sesuatu yang harus di selesaikan apakah nanti pihak anaknya tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup dari pasutri tadi. Nah itu yang akan coba kita lakukan komunikasi terus menerus dengan pihak keluarga kalau ternyata menjadi beban besar anak ya otomatis pihak pemerintah yang menanggung beban tersebut.” Pungkasnya.

Laporan Sukirno Raharjo