JABARNEWS | KARAWANG – Seorang tenaga kerja wanita (TKW) atau buruh migran asal Karawang bernama Narmi dilaporkan tak ada kabar. Wanita berusia 40 tahun itu diketahui berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2009 lalu.
Saat berangkat menjadi TKW, Narmi meninggalkan seorang anak berusia 4 tahun. Kini anaknya yang ditinggalkannya itu sudah berusia 23 tahun. Pihak keluarga berharap Narmi bisa segera pulang dan berkumpul bersama keluarganya.
Kepada Kompas.com, saudara kandung Marni, Munah (47) menceritakan keinginan Marni menjadi TKW bertujuan ingin memperbaiki taraf hidup keluarganya. Alasannya, untuk mencari pekerjaan di tanah air sangat sulit.
Adiknya itu, kata Munah, sempat mengirimkan gaji sebanyak tiga kali kepada keluarga. Terakhir kali pada 2013. Namun, ia jarang sekali menghubungi pihak keluarga. Kondisi itu disebabkan karena Marni dilarang oleh majikannya.
“Sekalinya menghubungi itu juga kita mendengar dari teman Narmi sesama TKW di sana,” kata Dewi di rumah Narmi, di Kampung Kobakmanyar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/6/2022).
Dari cerita sesama buruh migran, kata Dewi, Narmi hidup sangat menderita di sana. Narmi tidak mendapatkan upah yang jelas. Bahkan Narmi juga dilarang berkomunikasi dengan orang luar.