Dari temannya itu, dia tahu bahwa Narmi mendapatkan ancaman ketika ketahuan menceritakan kondisi penderitaan yang dialaminya kepada orang luar. Dia juga diancam saat berkeinginan untuk pulang.
“Kalau mau pulang atau ketahuan ada yang nolong, diancam disuntik mati,” kata Dewi.
Temannya itu meminta agar keluarga mencari cara untuk memulangkan Narmi ke Indonesia. Sementara sponsor yang membawa Narmi pergi menjadi TKI di Arab Saudi sudah bangkrut.
“Saya tahu cerita itu baru-baru aja. Sebab dia (Narmi) saat telepon enggak pernah cerita apa-apa. Kayak lebaran kemarin, pas telepon pake HP temannya,” ucap Dewi.
Munah dan Dewi berharap pemerintah membantu memulangkan Narmi agar bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
Termasuk pemulihan hak-haknya. Keluarga hanya tahu saat ini Nami berada di Alshuaib, Sakaka, Arab Saudi.
“Kita sangat meminta bantuan kepada pemerintah untuk memulangkan saudara saya ke Indonesia,” katanya. Yayat Hidayat, Kasi Pelayanan Desa Mekarmulya, langsung bergerak begitu mendapat laporan perihal Narmi.