JABARNEWS | KOTA CIREBON – Polres Cirebon Kota menggelar simulasi pengamanan Pileg dan Pilpres Pemilu 2019 di Depan Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jumat (7/12/2018).
Sebanyak 1.000 personel gabungan ikut dilibatkan dalam simulasi dan lima skenario dilakukan dalam simulasi tersebut. Diawali dari pencurian kotak suara yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata, yang kemudian dilumpuhkan oleh pasukan khusus dari Polres Cirebon Kota.
Kemudian skenario pada masa kampanye, terjadi kerusuhan di TPS dan Kantor KPU. Lalu unjuk rasa massa terkait hasil rekapitulasi dan penjarahan, petugas gabungan dengan sigap menghadang massa yang akan merangsek kantor KPU.
Sekelompok massa dapat dibubarkan setelah diberikan tembakan water canon dan peluru karet oleh petugas. Skenario terakhir yakni penemuan benda mencurigakan diduga bom yang dijinakan oleh Tim Jihandak Brimob Detacement C Polda Jabar.
Pj. Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik mengapresiasi simulasi pengamanan Pemilu 2019 oleh Polri dan TNI dilakukan lebih awal. Simulasi ini bertujuan untuk mengamankan Pemilu 2019 agar bisa berjalan aman dan lancar serta kondusif.
“Saya pikir hasilnya sudah baik untuk berikan pelayanan kepada masyarakat. Ini perlu pengamanan yang betul-betul dan sistemik, sehingga yang digagas Polres Cirebon Kota saya apresiasi,” ungkapnya.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, mengatakan, simulasi ditujukan untuk para petugas agar lebih siap pada pengamanan pesta demokrasi.
Dijelaskannya, nantinya setiap anggota sudah siap sesuai peran dan tugasnya masing-masing. Sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan atau gangguan bisa mengatasinya dengan baik.
“Pelaksanaan simulasi ini sekaligus memberikan perhatian kepada masyarakat bahwa kami Polres Cirebon Kota berikut dengan instansi terkait dan TNI siap amankan Pemilu 2019,” katanya.
Kapolres menambahkan, tingkat kerawanan menjelang Pemilu 2019, hingga kini Kota Cirebon masih dalam keadaan aman dan kondusif. (One)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
