SDABMBK Bekasi telah menyiapkan delapan unit pompa besar dengan kapasitas tertinggi mencapai 3.000 liter per detik, serta unit-unit lain dengan daya 2.500 dan 1.500 liter per detik.
“Kami tinggal berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai teknis penanganan bencana hidrometeorologi ini,” tambahnya.
Sebagai langkah tambahan, dinas telah melakukan normalisasi sungai di sepanjang 150 kilometer pada 42 jalur aliran air di Kabupaten Bekasi.
Kegiatan ini melibatkan pengangkatan sampah dan lumpur untuk mencegah sedimentasi, sehingga arus air bisa mengalir lebih lancar.
Normalisasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di musim hujan serta membantu irigasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
SDABMBK juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi untuk mempersiapkan mitigasi khusus di wilayah yang rawan banjir, khususnya di permukiman yang berbatasan langsung dengan aliran sungai.
“Area permukiman yang berada di tepi sungai berisiko tinggi terhadap banjir, terutama ketika permukaan air mendekati ambang batas,” jelas Agung.
Upaya kesiapan ini menjadi bagian dari tindakan preventif Pemkab Bekasi untuk melindungi masyarakat dan mengurangi dampak bencana hidrometeorologi di wilayahnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News