Selain itu, penataan bangunan liar di sekitar jalan turut menjadi bagian dari pekerjaan ini. Pemkab Bekasi bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk membongkar bangunan tersebut secara bertahap.
“Penertiban bangunan liar terus dilakukan, dan kami yakin seluruh pekerjaan akan selesai tepat waktu,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menjelaskan bahwa material beton dipilih untuk memastikan daya tahan jalan yang kerap dilalui kendaraan berat.
“Pemilihan material berkualitas sangat penting mengingat jalan ini menjadi akses utama kendaraan dengan beban besar,” jelas Henri.
Henri juga mengakui adanya tantangan teknis pada ruas jalan menuju perbatasan dengan Karawang. Medan yang curam di beberapa titik membutuhkan pengerjaan ekstra, termasuk pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).
Setelah TPT selesai, proses cut and fill menggunakan tanah dan bebatuan akan dilakukan untuk mendapatkan elevasi jalan yang sesuai sebelum dilanjutkan dengan pelebaran jalan.
Seperti diketahui, Pemkab Bekasi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp120 miliar untuk melanjutkan penataan infrastruktur di sepanjang Ruas Jalan Inspeksi Kalimalang.
Pekerjaan rekonstruksi dilakukan di beberapa titik penting, seperti perbatasan Kota Bekasi-Cibitung, Cibitung-Tegal Gede, dan Tegal Gede-Tegaldanas.
“Kami melihat progres dari kontraktor sangat baik, dan optimis proyek ini bisa selesai sebelum tutup tahun 2024,” pungkas Henri. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News