“Kami sudah rapat dan hasil kajian kami perlu mengeluarkan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) untuk membantu warga terdampak bencana,” ujar Iwan.
Anggaran BTT akan digunakan untuk membantu memperbaiki bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana.
Sejauh ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPKPP) Kabupaten Bogor sedang melakukan verifikasi terhadap jumlah bangunan yang mengalami kerusakan.
Hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada tanggal 31 Oktober dan 1 November mengakibatkan 588 bangunan rusak di 8 kecamatan.
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan bangunan terjadi di Kecamatan Ciomas (491 bangunan rusak), Dramaga (57 bangunan rusak), dan kecamatan lainnya.
Kepala Bidang Perumahan pada DPKPP Kabupaten Bogor, Iin Kamaluddin, menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan verifikasi untuk memastikan anggaran yang dibutuhkan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
“Mudah-mudahan tidak lebih dari Rp1 miliar ya, verifikasi di lapangan masih terus kita lakukan untuk melihat kebutuhan anggarannya,” katanya.
Selama proses verifikasi, Iin Kamaluddin mengungkapkan bahwa di Desa Ciomas Rahayu, terdapat 191 unit rumah yang rusak dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat.
Sementara di Desa Ciomas, terdapat 96 unit rumah yang mengalami kerusakan, dengan kategorisasi kerusakan ringan dan sedang. Verifikasi tersebut akan memastikan bahwa bantuan yang disalurkan dapat membantu memulihkan kerusakan bangunan yang dialami oleh warga terdampak bencana. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News