Pemkab Karawang Terpaksa Relokasi 250 Keluarga di Wilayah Ini

Bupati Karawang
Bupati Karawang Aep Syaepuloh. (Foto: Detik.com).

Warga yang bertahan di daerah tersebut telah mencoba berbagai cara untuk melindungi rumah mereka dari abrasi, termasuk membangun turap dengan peralatan seadanya seperti karung berisi pasir dan bambu. Namun, upaya ini belum sepenuhnya efektif dalam menahan abrasi dan gelombang tinggi.

Menurut catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang, panjang garis pantai di Karawang mencapai 84,23 kilometer, membentang dari perbatasan pesisir pantai utara Bekasi hingga Subang.

Baca Juga:  FPIK Unpad Kembangkan Kawasan Eduwisata di Lingkungan Kampus

Pada tahun 2020, dilaporkan bahwa abrasi di wilayah pesisir utara Karawang mencapai 34,626 kilometer, dengan titik terparah di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya.

Untuk mengatasi kondisi ini, Pemkab Karawang dengan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun 250 unit rumah layak huni sejak tahun 2020. Ratusan unit rumah ini dibangun di lahan seluas sekitar 3 hektare di wilayah sekitar Kecamatan Cibuaya.

Baca Juga:  Ribuan Guru di Karawang Belum Terima Tunjangan Selama Tiga Bulan, Ini Kata PGRI

Bupati Aep Syaepuloh menjelaskan bahwa rumah-rumah layak huni ini akan diserahkan kepada warga terdampak abrasi secara bertahap. Pada tahun 2024-2025, pembangunan rumah layak huni bagi korban abrasi ditargetkan sebanyak 104 unit.

Baca Juga:  Jadwal Buka Puasa dan Salat Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang Selasa 18 April 2023

Dengan relokasi ini, diharapkan warga pesisir utara Karawang dapat tinggal di tempat yang lebih aman dan tidak lagi dihantui oleh ancaman abrasi. Upaya ini juga merupakan langkah nyata dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan warga terdampak bencana. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News