Pemkab Tasikmalaya Luncurkan Unit Reaksi Cepat untuk Kendalikan Wabah PMK Sapi

Ilustrasi Pencegahan Penyakit PMK. (Fotot: Dok Kementan)

“Penyebaran banyak terjadi karena sapi dibeli antarpeternak tanpa pemeriksaan kesehatan. Kalau melalui pasar hewan, kami bisa cek kondisi ternak terlebih dahulu,” ungkap Tatang.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Balai Veteriner untuk melakukan pengecekan rutin ke daerah-daerah terdampak. Penutupan pasar hewan selama 14 hari juga dilakukan sebagai upaya membatasi penyebaran virus.

Baca Juga:  Majalengka Siapkan Langkah Ini untuk Bangkitkan Lagi Geliat Parawisata

Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan ternak menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha tetap terjaga. Hingga saat ini, tercatat 368 sapi terjangkit PMK, 58 di antaranya dipotong paksa, dan 67 sapi mati tersebar di 17 kecamatan.

Baca Juga:  Antisipasi Antraks, Bupati Anne Ratna Mustika Minta Diskanak Lakukan Ini

“Harapannya, setelah pasar hewan ditutup sementara, penyebaran PMK dapat dikendalikan,” ujar Tatang.

Ia juga mengimbau para peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan meningkatkan sanitasi agar ternak tidak mudah terserang penyakit. “Sanitasi adalah kunci utama mencegah penularan PMK yang cepat menyebar melalui udara,” tegasnya. (Red)

Baca Juga:  Pengendara Motor di Sergai Dihantam Kereta Api saat Melintas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News