Gus M menilai langkah tersebut sebagai tanda lemahnya pengelolaan transportasi di Kota Bogor. “Jika PTP dianggap tidak sehat, seharusnya ada upaya penguatan. Bagaimana bisa sehat kalau anggarannya justru dialihkan ke swasta?” tambahnya.
Menurutnya, permasalahan Biskita mencerminkan ketidakjelasan rencana penataan transportasi di Kota Bogor. “Hal ini tak hanya tentang Biskita, tetapi juga menunjukkan bahwa pemerintah kota belum memiliki Rencana Induk Transportasi yang jelas dan terintegrasi,” terangnya.
Gus M juga menyebut sejumlah program transportasi sebelumnya, seperti janji penghapusan angkot, rencana pengadaan trem, dan carut-marut operasional Biskita, sebagai bukti kurangnya kajian yang matang.
“Selama ini, banyak program dilakukan hanya untuk memenuhi keinginan pimpinan tanpa didasari perencanaan jangka panjang,” katanya. Ia pun menyoroti progres penataan angkot yang dinilai tidak jelas hingga kini.