Pemkot Tasikmalaya Akan Berlakukan Tanggap Darurat Kekeringan, Jika Ini Terjadi

BPBD menyatakan tiga daerahnya siaga darurat kekeringan.
Ilustrasi kekeringan di wilayah Tasikmalaya. (foto: istimewa)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Badai El Nino akan berakhir pada Februari-Maret 2023. Meskipun hujan dengan intensitas sedang telah turun sekali di Kota Tasikmalaya, ketersediaan air tersebut masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga.

BPBD Kota Tasikmalaya telah melakukan upaya distribusi air bersih dengan total mencapai 2,7 juta liter kepada masyarakat yang membutuhkan sejak dampak kekeringan mulai dirasakan.

Baca Juga:  Dipaksa Bersetubuh Dengan Kucing Oleh Temannya, Seorang Bocah Asal Tasik Depresi Hingga Meninggal Dunia

Status “siaga darurat” mengindikasikan bahwa potensi ancaman bencana telah meningkat, sementara “tanggap darurat” adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera saat terjadi bencana untuk menangani dampak buruk yang diakibatkan.

Hal ini mencakup kegiatan penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengelolaan pengungsian, dan pemulihan sarana dan prasarana.

Baca Juga:  Barnas Adjidin Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Garut

Pemberlakuan status “tanggap darurat” juga memungkinkan akses ke anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang tidak hanya dapat digunakan oleh BPBD tetapi juga oleh dinas teknis lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR), Perwakafan, dan dinas lainnya.

Baca Juga:  Kemarau Picu Karhutla di Nyalindung Sukabumi

Meskipun pasokan sumber air bersih saat ini aman hingga akhir tahun 2023, BPBD Kota Tasikmalaya menganjurkan Pemerintah Kota untuk mempertimbangkan pembuatan sumur bor atau sumur artesis guna mengatasi masalah kekeringan dan tidak hanya mengandalkan pihak swasta. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News