Pemprov Jabar Alokasikan Rp25 Miliar untuk Perbaikan 1.270 Rumah Tidak Layak Huni

Program bantuan rumah tidak layak huni atau rutilahu
Program bantuan rumah tidak layak huni atau rutilahu. (foto: istimewa)

“Dana bahan bangunan digunakan untuk perbaikan struktur, dinding, atap, lantai, kamar mandi, serta pembangunan septic tank,” jelas Indra.

Sementara itu, BOP sebesar Rp2 juta dihitung untuk upah kerja selama delapan hari dengan tarif harian Rp250 ribu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2023, 54,17 persen rumah tangga di Jawa Barat telah menempati rumah layak huni.

Baca Juga:  Pemkot Depok Siapkan Anggaran untuk Program Rutilahu, Ini Syarat dan Kriterianya

Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2022 yang berada pada 53,37 persen. Meski demikian, data tersebut juga menunjukkan bahwa masih ada 45,83 persen rumah tangga di Jawa Barat yang belum memiliki hunian yang layak.

Baca Juga:  Terlempar ke Bawah Jembatan, Pengendara Motor Meregang Nyawa

Jika dibandingkan dengan daerah lain, Jawa Barat memiliki angka rumah layak huni lebih tinggi dari DKI Jakarta yang hanya mencapai 38,80 persen.

Namun, masih tertinggal dari Jawa Tengah (68,85 persen), Jawa Timur (70,74 persen), DI Yogyakarta (85,79 persen), dan Banten (63,06 persen).

Baca Juga:  Pemkot Bandung - Inggris Bahas Pemanfaatan Teknologi Big Data Terkait Smart City

Upaya perbaikan RTLH ini diharapkan dapat mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Jawa Barat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News