Herman mengungkapkan, balai tersebut berhasil menghasilkan rata-rata 600 ekor bibit domba garut setiap tahun. Bibit yang dihasilkan sebagian besar disalurkan kepada kelompok ternak masyarakat dengan ekonomi terbatas agar dapat dikembangbiakkan lebih lanjut.
Selain itu, bibit unggulan ini juga didistribusikan kepada peternak mandiri di berbagai wilayah Jawa Barat, terutama di kawasan Priangan dan Jabar Selatan.
“Bibit yang dihasilkan kami salurkan kepada kelompok ternak dan peternak mandiri, khususnya di daerah Priangan dan selatan Jawa Barat,” tuturnya.
Herman menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan fungsi UPTD Balai Pembibitan Margawati agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar.
Selain berfungsi sebagai pusat pembibitan, balai tersebut kini juga menjadi pusat penelitian dan pengembangan teknologi peternakan domba.
“Optimalisasi peran Balai Margawati menjadi prioritas kami, karena balai ini tidak hanya fokus pada pembibitan, tetapi juga berperan dalam riset dan inovasi teknologi peternakan. Tujuannya adalah menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung pangan nasional,” kata Herman. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News