“Kita kerja sama dengan industri pengolah susu biasa disebut IPS ada Ultra, Cimori, banyak lah macem-macem itu. Kita kumpulan Mitra peternakan supaya suport. Susunya UHT seperti di supermarket,” tandas Siti.
Tak hanya itu, terdapat juga kontribusi dari Corporate Social Responsibility (CSR) dan bantuan dari Pemprov Jawa Barat berupa penyediaan susu.
Menurut Siti, susu yang digunakan adalah susu UHT yang dikumpulkan melalui kerja sama dengan sejumlah mitra peternakan.
Program ini akan berlangsung selama dua bulan, di mana para siswa menerima makanan bergizi setiap hari dari Senin hingga Sabtu. Biaya per menu diperkirakan mencapai Rp15 ribu, tidak termasuk biaya susu.
Program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting dengan meningkatkan konsumsi protein hewani di kalangan anak-anak.
Siti menjelaskan bahwa untuk menilai efektivitas program, para siswa akan diukur berat dan tinggi badannya sebelum dan sesudah periode program. Hasil pengukuran ini akan memberikan gambaran mengenai pertumbuhan anak-anak selama mengikuti program MBG. (red)