Pemuda Dayeuhluhur Sukabumi Diserang Geng Motor

JABARNEWS | SUKABUMI – Pemuda asal Kampung Dayeuhluhur, RT 01, RW 04, Kelurahan/Kecamatan Warudoyong Sofi Sulaeman, terpaksa menjalani operasi di RSUD Syamsudin SH. Itu setelah pemuda 29 tahun itu mendapat serangan gerombolan bermotor di pertigaan Dayeuhluhur, pada Senin (10/12), pukul 22.30.

Akibat serangan itu, Sofi mengalami luka yang cukup parah pada punggung akibat sabetan senjata tajam hingga nyaris tembus pada bagian paru-parunya. Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH, Wahyu Handriana mengungkapkan, pasien yang diduga kroban penganiayaan tersebut masuk ke RSUD R Syamsudin SH pada Selasa (11/12) pagi, pukul 08.30 WIB.

Sofi mengalami sejumlah luka serius akibat pengeroyokan menggunakan senjata tajam. “Pasien mengalami luka robek di kepala, pundak, dan punggung kiri. Ada pula luka tembus ke paru-paru sebelah kiri. Sehingga harus dilakukan tindakan operasi segera. Karena lukanya tembus ke paru-paru sehingga mengganggu proses pernafasannya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dinilai Punya Basis Pendukung Beda, Potensi Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Tinggi

Saat ini, lanjut Wahyu, kondisi pasien secara umum sudah membaik. Termasuk, luka sobek pada punggung yang nyaris tembus ke paru-paru yang sudah cukup membaik. Hanya, hingga kini pasien masih memperlukan istirhat untuk penyembuhan.

“Sudah cukup stabil sampai saat ini, luka-lukanya mulai membaik. Melihat dari lukanya, sepertinya itu akibat senjata tajam,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Titin Hasanah (57) menambahkan, anaknya malam itu tengah berada di pos ronda yang berada tepat di samping pertigaan. Titin menyebut, dari keterangan teman-teman Sofi yang saat itu ikut nongkrong di pos ronda, ada sekitar tiga motor yang dinaiki masing-masing tiga orang, sambil membawa sejumlah senjata tajam. Tiba-tiba anaknya itu diserang secara membabibuta.

Baca Juga:  Daniel Mutaqien Ditunjuk Jadi Plt DPD Golkar Purwakarta, Ini Alasannya

“Kata teman-temannya, ada tiga motor, masing-masing tigaan. Sebetulnya itu motor udah ngelewat, tapi balik lagi. Anak saya memang biasanya di jalan, markiran. Anak saya sampai berlumuran darah dimana-mana akibat serangan kelompok bermotor itu,” tambahnya.

Sementara itu, Sofi yang masih terbaring lemas mengakui, sebelum melakukan serangan kelompok bermotor itu sempat mengatakan “Bravo lu” kepadanya, namun karena dirinya tidak mengetahui maksudnya, dirinya langsung saja mendekati hingga akhirnya terlibat pertikaian.

“Asalnya ada tiga orang nyamperin terus nanya, “Bravo” teu maneh? Sempat berkelahi dulu. Tiba-tiba datang rombongan motor yang lain sambil bawa senjata tajam. Langsung anak-anak lari. Jadinya saya yang kena. Waktu itu sempat dibawa ke RS Al-Mulk, kemudian dibawa ke sini, ke RSUD R Syamsudin SH, soalnya harus dioperasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Ruang Isolasi Penuh, RSUD Cililin Kesulitan Tampung Pasien Covid-19

Sekelompok pemuda itu terlihat membawa senjata tajam seperti celurit, cocor bebek dan senjata tajam lainnya. Sofi juga mengaku mendapat kabar gerombolan bermotor itu sempat berkeliling di Jalan Cemerlang.

“Tidak ada yang kenal, sayapun tidak mamakai atribut apapaun, Yang nyerang, salah satunya, yang bawa celurit itu pakai baju mirip bendera Jerman. padahal saya tidak pernah punya masalah sama siapa-siapa,” pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat