Yoedha kemudian mengumpulkan para pemuda di Desa Mekargalih untuk diajarkan cara mendapatkan uang dari limbah-limbah kayu mereka sulap menjadi aneka mebel yang bernilai jual.
“Kita motivasi para pemuda di desa Mekargalih ini mengubah limbah palet kayu untuk dibuat berbagai jenis mebel seperti gantungan baju, meja laptop, kursi dan meja ruang tamu, kafe, taman, mini booth, rak, lemari, wall decoration, lampu hias, kitchen set, ranjang, dan gerobak,” ucap Yoedha.
Ia menjelaskan di Desa Mekargalih ini masih banyak pemuda yang masih produktif namun belum memiliki pekerjaan yang tetap. Namun, ada beberapa masyarakat yang memiliki keahlian dalam membuat furniture dari kayu.
“Untuk itu akhirnya saya coba mengajak masyarakat khusus para pemuda untuk duduk bersama membahas limbah kayu ini,” ujarnya.
Yoedha menambahkan setelah berdiskusi terkait masalah limbah palet kayu yang berserakan agar dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Desa.