JABAR NEWS | PURWAKARTA -Berdasarkan penilaian akademik dan presentasi dari 4 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang diseleksi untuk diajukan sebagai nominasi Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO Tahun 2017 yang dilakukan oleh Tim Penilai yang terdiri dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Direktur Jenderal Kebudayaan, Edi Sedyawati, Harry Waluyo dan Idham Bachtiar, pada hari Selasa tanggal 26 November 2016 diputuskan bahwa Nominasi Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO yang akan diajukan untuk usulan tahun 2017 adalah Pencak Silat.
Hal ini seperti dikatakan salah satu anggota Tim Perumus Naskah Akademik ICH List UNESCO Tahun 2017 yang ternyata berasal dari Kabupaten Purwakarta Riana Afriadi saat ditemui belum lama ini.
“Memang saat ini, saya bersama Tim sedang membuat perumusan naskah akademik tentang Pencak Silat sebagai sarana pendukung agar Pencak Silat diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia dari Indonesia,” Ujar pria yang akrab disapa Kang Riana.
Cita-cita untuk mewujudkan seni bela diri Pencak Silat sebagai salah satu warisan budaya dunia tersebut adalah sebagai bentuk dari perwujudan nawacita pembangunan berkelanjutan bangsa Indonesia, Oleh karena itu semua lapisan masyarakat wajib melestarikan dan menjaga pencak silat agar dapat terus eksis.
“Kita juga meminta kepada semua masyarakat dan para stake holder untuk dapat berperan memberikan dukungan agar Pencak Silat diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia,” tambahnya.
Tim Perumus Naskah Akademik ICH List UNESCO Tahun 2017 harus menyiapkan segala sesuatunya secepat mungkin sebagai acuan dasar pihak UNESCO mengakui bahwa Pencak Silat layak menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia yang asli budaya Nusantara.
“Memang tidak gampang untuk mewujudkan hal itu, bukan pekerjaan yang mudah, tetapi saya dan Tim akan terus berjuang,” ungkap Kang Riana. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat