Tidak menjalani pengobatan dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius dan penularan kepada orang lain melalui berbagai metode, termasuk hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik bersama.
Sementara itu Ketua KPA Kota Bogor, Cyamiati Karolin menjelaskan bahwa data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan adanya 306 kasus HIV hingga bulan ini.
Berdasarkan data tersebut, kata Cyamiati, pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanggulangan untuk memastikan bahwa pasien tetap sehat, virus terkendali, dan tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain. Pihaknya juga berusaha meminimalkan kemunculan kasus baru.
Menanggapi usulan Sekda, kata Cyamiati, pihaknya menganggap pembuatan aplikasi sebagai langkah penting untuk memantau penderita HIV dan mencegah penularan ke keluarga dan orang lain.
Aplikasi tersebut akan membantu dalam melakukan tes kepada keluarga dan teman pasien untuk memahami lebih baik cara mencegah penularan HIV/AIDS yang dapat terjadi melalui berbagai metode seperti hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik.
Tak hanya itu, Cyamiati menilai aplikasi ini akan menjadi alat penting dalam memastikan bahwa penderita HIV menjalani pengobatan yang sesuai dan menjaga kualitas hidup mereka.
Menurutnya, HIV/AIDS memang belum bisa sembuh, tetapi dengan pengobatan yang benar, kondisi pasien dapat terkendali, dan risiko penularan dapat diminimalkan.
Dengan langkah-langkah seperti ini, Pemerintah Kota Bogor berharap dapat mengurangi penyebaran HIV AIDS dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini. Terus memantau kondisi penderita HIV adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan mencegah penularan kepada orang lain. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News