JABAR NEWS | PURWAKARTA – Untuk mendapatkan layanan transportasi saat ini masyarakat sudah dimudahkan akan hadirnya transformasi online (daring) dibeberapa daerah.
Namun tak jarang kehadiran transportasi daring tersebut acap kali mendapat penolakan dari para pengemudi transportasi konvensional.
Hal ini seperti dikatakan salah satu pengemudi Ojeg konvensional asal Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Soleh (38).
Ia mengatakan Ojeg online tidak layak masuk ke Plered, pasalnya melihat kondisi saat ini dimana peminat jasa Ojeg biasa pun sudah sangat sedikit.
“Menurut saya Ojeg Online tidak usah masuk ke Plered, penumpangnya juga sudah sedikit lebih baik di perkotaan saja,” kata Soleh, Kamis (19/10/2017).
Selain itu, Odih (40) yang juga pengemudi lainnya menambahkan bila memang akan ada Ojeg Online di daerah Plered harus ada komunikasi dengan pengemudi konvensional agar tidak timbul permasalahan.
Yang terpenting menurutnya, para pengemudi Ojeg Online tersebut bisa bekerjasama. Jangan sampai terjadi salah faham dan masyarakat yang rugi.
“Jika memang akan hadir dan ada ditengah-tengah kita ya silahkan saja, asal bisa diajak saling kerjasama dan menguntungkan,” tuturnya. (Cw2)
Jabar News | Berita Jawa Barat