Pengrajin Tahu dan Tempe di Cianjur Sudah Tiga Hari Mogok Produksi

Mogok produksi pengrajin tahu Dan tempe di Cianjur. (Foto: Mul/JabarNews).

“Ya! Harapannya harga kacang kedelai bisa stabil, sehingga konsumen mendapatkan harga tahu tempe wajar,” tutupnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, mengatakan, terkait polimek tahu dan tempe bukan karena bahan atau kedelainya tidak ada.

Baca Juga:  Inilah Alasan Kenapa Perut buncit Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Menurut dr. Decsa Medika Hertanto

Tapi memang karena adanya kenaikan harga bahan bakunya yang membuat pengaruh bagi pengrajin dalam produksi tahu tempe. Kalau stok kedelai khusus di Cianjur aman, cuman memang harganya ada kenaikan saat ini sampai Rp 12 ribu per kilogram untuk kedelai Impor.

Baca Juga:  Menyambangi Warga Cileungsi di Cugenang Pasca Gempa Cianjur: Pengungsi Resah dalam Tenda

“Nah! Hal ini yang berpengaruh bagi pengrajin untuk produksi,” katanya.

Agus menambahkan, KOPTI kedepannya bisa berperan dalam pengendalian harga kedelai ini dengan cara dapat membackup kebutuhan bahan baku para pengrajin. Dan, terakhir harapannya bisa menjadi Importir, jadi bisa membackup kebutuhan bahan baku perajin.

Baca Juga:  Ini Hasil Olah TKP Kecelakaan di Warungkondang Cianjur, Polisi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

“Kalau bisa dibackup sama KOPTI harga bisa diatur karena satu importir saja,” tandasnya. (Mul)