Atas kejadian tersebut, jalan yang selama ini dianggap sebagai tempat perlintasan binatang buas tersebut telah dipasang kamera traf oleh petugas BKSDA.
Sementara itu, Kepala Desa Talagasari Kusnadi membenarkan mengenai adanya kejadian itu. Sejauh ini, masyarakat juga sudah mendapatkan sosialisasi tentang konflik tersebut.
“Pada intinya binatang buas macan itu takut dengan bunyi-bunyian, seperti suara kentongan atau petasan. Macan juga bisa menghindar atau menjauh apabila ada bau-bauan seperti bau asap obat nyamuk,” ucap Kusnadi.
Meski demikian, masyarakat yang pergi ke hutan harus tetap waspada. Sebab, jejak telapak macan Gunung Sawal itu banyak warga temukan di sejumlah tempat. “Ya, harus tetap waspada,” pungkasnya. (Red)