Pergerakan Tanah Terus Meluas, Jalan Desa di Tasikmalaya Terputus

JabarNews|KAB. TASIKMALAYA – Tidak hanya merusak ratusan rumah penduduk, bencana alam pergerakan tanah di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya juga mengakibatkan akses jalan utama penghubung antar desa terputus. Bahkan sejumlah jembatan nyaris ambruk dan tidak bisa dilalui kendaraan, terutama roda empat.

Kondisi ini mengakibatkan warga harus mencari jalur arternatif lain untuk trasportasi. Seperti warga Desa Sukarasa, mereka harus memutar dengan jarak tempuh cukup jauh menggunakan jalur lain untuk menuju pasat atau kepusat kota.

Baca Juga:  Soal KUR bagi Pekerja Migran, Setiawan Wangsaatmaja Bilang Begini

“Ya, sekarang kami harus muter melalui Jalur Jalan Ciomas. Karena jalur yang biasa kita lalui rusak tidak bisa dilalui. Jika memaksakan, juga khawatir jembatan jalan juga mau ambruk,”kata Pupung (38) warga setempat yang juga Sekdes Desa Sukarasa,Selasa (21/11/2017).

Baca Juga:  Aplikasi Akurat Bjb Permudah Warga Bandung Barat Pembayaran Uji KIR

Jalur yang biasa dilalui adalah jalan menuju Salawu dengan jarak tempuh 3 kilometer. “Tapi sekarang karena jalur itu rusak, jarak tempuhnya mencapai 6 kilometer karena melalui jalur arternatip ke daerah Kampung Sarongge. Kebayang gak tuh?”ujar Pupung.

Senada juga diakui Udin Wahyudi (46) Warga Kampung Margahayu, Desa Sukarasa. Menurutnya, saat ini banyak warga yang memilih memutar melalui jalur aman untuk menuju pasar dan pusat kota. Sebab jalur yang biasa dilalui penuh resiko, karena ada beberapa jembatan yang hampir ambruk akibat adanya pergerakan tanah.

Baca Juga:  Bikin Tegang! Ini Pengakuan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciamis

“Iya saya merasa takut Kang, jika melewati jalan itu, yang ada was-was kang”ucapnya, seraya berharap agar pemerintah merelokasi penduduk yang menjadi korban bencana alam tersebut. (yud/din)