“Indonesia nyaris masuk dalam cengkraman paham-paham luar yang belum tentu cocok dengan keadaan dan kultur kehidupan bangsa Indonesia. Rentetan nama negara yang melakukan ekspansi yang ujung-ujungnya adalah melakukan pendudukan wilayah dan kekuasaan, mulai dari Inggris, Portugis, Perancis, Belanda, Jepang, Turki bahkan Amenika Serikat sekalipun yang masuk berboncengan dengan sekutu-sekutunya, memiliki minat yang kuat untuk menguasai Indonesia,” paparnya.
Ono menegaskan, Sumpah Pemuda memang mendobrak, sehingga muncul kesadaran disana-sini mengenai arti pentingnya kemerdekaan.
Namun, kata dia, penjajahan tetaplah penjajahan. segala cara dibuat demi eksistensi kebangsaannya serta target pencapaian kekuasan atas nama ideologi dan perubahan sistem ilmu pengetahuan dunia.
“Beruntung, semangat Sumpah Pemuda masih tetap tangguh menghadapi fenomena perubahan dunia saat ini. Perubahan dunia yang juga melanda Indonesia yang didalamnya sangat kuat tarikan kepentingan impercalisme. Sekian lama bertahan menopang Negara, semangat bersatu, berdaulat adil dan makmur terus mewarnai setiap gerak langkah anak bangsa menghadapi perubahan-perubahan itu,” ungkapnya.
Ono mengatakan, peringatan hari Sumpah Pemuda tiba pada tahun 2022 ini mengangkat kembali semangat berkebangsaan. keberdaulatan dan mengusung simbol-simbol persatuan di ranah publik sangat relevan dengan kehidupan pemuda saat ini.