JABARNEWS | PURWAKARTA – Transportasi di kabupaten Purwakarta mengalami dinamika, kesalahpahaman yang dimulai dari mencuatnya pesan suara dari unsur pimpinan dinas perhubungan yang mempersoalkan cara berkendara para sopir ambulan.
Beruntung kedua belah pihak yang berselisih paham segera berdamai. Tak selang lama, kekisruhan muncul kembali dari sebuah status medsos yang mengomentari perselisihan paham tersebut.
Komentar itu kembali mempersoalkan kehadiran para sopir ambulan desa ke dinas perhubungan dan keberadaan ojek online yang mengawal ambulan.
Di salah satu whatsapp grup, yaitu Bela Purwakarta yang sempat menjadi bahan pembahasan, di mana Bela Purwakarta merupakan wadah silaturahmi dan berkordinasinya lintas komunitas/organisasi serta unsur stakeholder di Purwakarta.
Disinyalir status medsos itu berasal dari pengurus Organda Kabupaten Purwakarta. Demi menjaga kondusifitas serta kerukunan antar warga Purwakarta, upaya mediasi pun digelar.