JABARNEWS | JAKARTA – Direktur Supply Chain, Logistik, dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo, menegaskan, Pertamina tetap akan menjual BBM subsidi Premium dan Solar. Namun, penjualannya akan didistribusikan secara terbatas.
“Kami sediakan juga produk Premium dan Solar bagi masyarakat yang masih berkebutuhan,” ucap Gandhi, dilansir laman Kompas, Rabu (16/5/2018).
Gandhi tidak mengatakan berapa banyak jumlah Premium dan Solar yang akan didistribusikan oleh Pertamina di Pulau Jawa. Dia hanya menyampaikan bahwa Pertamina akan menyalurkan Premium dan Solar sesuai dengan apa yang telah diatur oleh pemerintah.
“Untuk periode Maret – April (alokasi Premium) naik 10 persen dari 23.000 kiloliter jadi 27.000 kiloliter per hari. Untuk antisipasi peningkatannya, alokasi premium ini akan kami majukan pada menjelang mudik dan arus balik. Jadi volumenya, rata rata per hari 7 persen dari rata rata Mei. Jadi total peningkatan sampai 17 persen,” tuturnya.
Gandhi menjamin stok Premium bisa memiliki ketahanan hingga 27 hari dan untuk Solar keteresediaannya bisa mencapai 24 hari. “Untuk ketersediaan stok memang lebih dari cukup. Di luar Premium dan Solar itu ketersediaan stok-nya bisa di atas 25 hari,” kata dia.
Adapun pernyataan Pertamina ini sekaligus menjadi upaya mereka dalam menjamin ketersediaan Premium di wilayah yang tidak menjadi kewajiban pemenuhannya, yakni di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Pasalnya, di dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, Pertamina berkewajiban menyalurkan bensin jenis Premium di luar wilayah Jamali.
Aturan tersebut kemudian tengah direvisi oleh pemerintah agar bisa menjaga ketersediaan Premium di tengah masyarakat yang sempat langka beberapa waktu lalu. Tingkatkan kapasitas pasokan harian BBM Strategi lainnya yang disiapkan Pertamina untuk menjaga pasokan BBM selama mudik nanti adalah dengan menambahkan kapasitas distribusi harian ke seluruh SPBU di Indonesia. Adapun peningkatannya diperkirakan sebesar 15 persen dibandingkan tahun lalu.
“Karena diprediksi untuk jumlah kendaraan arus mudik 2018 meningkat 13 persen, maka kita siapkan dengan volume lebih tinggi sehingga akan lebih aman untuk seluruh Indonesia,” jelas Jumali.
Dari persentase penambahan itu, pasokan harian selama ini sebanyak 92.000 kiloliter akan bertambah menjadi 105.000 kiloliter. Pertamina juga akan meningkatkan pasokan avtur selama Lebaran. Ini terkait proyeksi penambahan jumlah penerbangan selama Lebaran pada tahun ini.
“Peningkatan avtur sebanyak lima persen dari 15.000 kiloliter menjadi 16.000 kiloliter, juga ada peningkatan LPG sebanyak empat persen dari rata-rata harian 23.124 menjadi 24.113,” imbuh Jumali.
Adapun rincian stok BBM yang disediakan Pertamina selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 2018 untuk BBM jenis Pertalite naik 20 persen dari 46.000 kiloliter menjadi 55.000 kiloliter per hari. Sementara itu, Pertamax juga ditambah 15 persen, dari sebelumnya 15.000 kiloliter menjadi 18.000 kiloliter per hari.
Untuk Premium, pasokannya ditambah tujuh persen, dari biasanya 24.000 kiloliter menjadi 26.000 kiloliter. Lalu, Pertamax Turbo ditambah lima persen menjadi 820 kiloliter per hari, dari sebelumnya 787 kiloliter. Adapun pasokan Dexlite naik lima persen dari 1.598 kiloliter menjadi 1.678 kiloliter, sementara Dex akan bertambah empat persen dari 485 kiloliter menjadi 504 kiloliter. Di sisi lain, BBM jenis solar justru akan dikurangi pasokannya, dari 35.000 kiloliter menjadi 30.000 kiloliter per hari.
“Sementara solar itu alami penurunan karena aktivitas truk dibatasi itu di H-6 lebaran, truk dan angkutan lain dibatasi jadi turun,” tandas Jumali. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat