Dianggap membawa aliran sesat, hal itu justru menguatkannya untuk membuktikan dan memohon kepada Allah meminta agar tempat itu dijadikan tempat ibadah sekaligus tempat mengaji untuk anak-anak.
“Alhamdulillah dengan doa yang ikhlas, dikabulkan oleh Allah. Santrinya pun mulai ada dengan terlebih dahulu dari lingkungan sekitar dan sampai saat ini banyak dari berbagai daerah,” kata Abah Budiman dikutip JabarNews.com dari Detikjabar.com, Minggu (12/2/2023).
Abah Budiman bercerita, saat mendirikan pondok pesantren ini sempat berdiskusi dengan istrinya untuk memutuskan pesantren ini khusus anak yatim piatu. Gayung bersambut, istrinya sepakat dan mendukungnya.
“Saya mulai bangun pesantren ini pada 2010 silam. Awalnya itu saya datang ke wilayah ini dan melaksanakan salat bertemu seorang bapak-bapak dan mengajak saya membangun pesantren. Saya menolak karena saya nggak punya dasar pesantren. Tetapi, jalan Allah akhirnya saya membuat pesantren ini meski awalnya justru nggak ada santrinya,” ungkap Abah..
Dia mengaku saat mendirikan Pondok Pesantren terkendala biaya operasional pengelolaan pondok pesantren yang dibangunnya.