JABARNEWS | PURWAKARTA – Minyak goreng bekas atau dikenal dengan minyak jelantah adalah salah satu limbah rumah tangga yang paling umum, dihasilkan setiap hari dalam jumlah besar oleh berbagai kalangan, mulai dari rumah tangga, warung makan, dan kantin sekolah.
Namun sayangnya, banyak orang masih belum menyadari dampak negatif dari pembuangan minyak goreng bekas secara sembarangan. Minyak ini sering kali dibuang langsung ke saluran pembuangan, yang kemudian dapat menyumbat saluran air, mencemari lingkungan, dan merusak ekosistem air.
Menjawab tantangan ini, Petrojel hadir sebagai solusi dalam pengelolaan limbah minyak jelantah dengan berorientasi pada edukasi dan pemberdayaan.
Chief Executive Officer Petrojel, Sendy Akhmad Nugraha mengatakan selain dampak lingkungan, minyak goreng bekas yang tidak dikelola dengan baik juga dapat menimbulkan masalah kesehatan.
“Penggunaan minyak jelantah secara berulang kali untuk menggoreng makanan dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrolein dan radikal bebas, yang dapat memicu penyakit seperti kanker. Oleh karena itu, pengelolaan minyak goreng bekas yang efektif dan ramah lingkungan menjadi sangat penting,” ungkap Sendy, pada Selasa, 3 Desember 2024.