“Hati tetap berat ke Jabar, tapi saya tidak menutup kemungkinan Jakarta. Keputusan akhirnya nanti di bulan Juni sesuai survei,” jelasnya.
Sebelum memutuskan, Ridwan Kamil akan meningkatkan elektabilitasnya melalui survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga serta menjalin koalisi dengan partai lain.
“Jadi sekarang sampai Juni tingkatkan elektabilitas supaya pas pdkt dengan siapapun nyambung. Nah, pas bulan Juli perjodohan, kan pencoblosan November, mulai kampanye September, pendaftaran bulan Agustus,” tambahnya.
Terkait dengan kemungkinan melanjutkan koalisi Indonesia Maju di Pilpres ke Pilkada, Ridwal Kamil menyatakan bahwa hal tersebut sulit terwujud. Menurutnya, koalisi Pilpres tidak mudah untuk direplikasi di tingkat Pilkada.
“Koalisi di Pilpres idealnya menjadi koalisi permanen karena hubungan ketua partainya sudah sangat solid, ekosistem sudah terbangun sama Pilpres. Kalau ternyata kesempatan Pilkadanya juga ada pasangan yang kuat dan menjanjikan dalam koalisi 02, tentu itu menjadi pilihan utama,” paparnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News