PLN Pastikan Wilayah Pembangunan PLTA UCPS Merdeka dari Kasus KBG dan KTA

PLN
PLN Pastikan Wilayah Pembangunan PLTA UCPS Merdeka dari Kasus KBG dan KTA. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah terdampak Proyek Pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 1040 MW, Kabupaten Bandung Barat dengan menggelar kegiatan Sosialisasi Penanganan Aduan Masyarakat serta Program Pencegahan Kasus Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA).

Baca Juga:  Sangar saat Memeras Sopir Elf, Preman di Garut Ini Tak Berkutik Ditangkap Polisi

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat dari Kecamatan Cipongkor yang terdiri dari 4 desa, yaitu Desa Sirnagalih, Desa Cijambu, Desa Karangsari, dan Desa Sarinagen, serta Kecamatan Rongga yang meliputi 4 desa, yaitu Desa Cibitung, Sukaresmi, Cicadas, dan Bojong Salam.

Sosialisasi yang dilaksanakan bertahap dan diikuti hampir 800 orang ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan kasus KBG dan KTA serta menjelaskan mekanisme penanganan aduan yang dapat dimanfaatkan oleh warga.

Baca Juga:  Target Net Zero Emission 2060, PLN Kembangkan Pembangkit Hidrogen

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, PLN juga ingin menegaskan peran penting BUMN dalam pembangunan bangsa, Plh General Manager, Rifki Santoso, menyampaikan bahwa sebagai BUMN, PLN memiliki tanggung jawab sosial yang besar, terutama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar proyek strategis nasional.

Baca Juga:  Produksi Green Hydrogen 100 Persen dari EBT Kapasitas 51 Ton per Tahun

“Di hari kemerdekaan ini, kami memperkuat komitmen untuk tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur energi, tetapi juga untuk memastikan bahwa dampak sosial dari proyek ini dapat diminimalisir, khususnya terkait kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak,” ujarnya.