Rida menerangkan, “teknologi ini dikembangkan dengan tujuan Utama untuk membangun ketahanan pangan dan kemandirian energi yang diuji cobakan diberbagai tempat anggota komunitas di Jawa Barat seperti di Sukabumi, Garut, Lembang,” terangnya.
“Untuk tahun ini kegiatan dilaksanakan di eduFarm Cimenyan, bertujuan agar komunitas tani memiliki pusat pembelajaran dan contoh teknologi untuk masyarakat luas agar memiliki pemahaman yang lebih mudah terhadap penerapan agrotechnology. Oleh karena itu, kami dengan komunitas tani eFarming Corpora di eduFarm Cimenyan bermaksud membuat pusat belajar terbuka untuk memahami penerapan teknologi pertanian berbasis Smart Farming.” lanjut Rida.
Dia menyampaikan, agrotechnology ini meliputi beberapa hal diantaranya adalah berkaitan dengan sensor pertanian, pengolah cerdas, jaringan IoT untuk memantau dan mengendalikan tingkat kesuburan tanaman, termasuk manajemen pengelolaan tanam. Tak hanya itu, teknologi ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi berbagai kendala lapangan seperti hama, pencahayaan dan kualitas hasil.
Sekadar informasi, PKM ini dilakukan mulai Maret-Agustus 2024 yang dilaksanakan oleh enam anggota tim PKM yang terdiri dari tiga dosen dan tiga mahasiswa dan didanai penuh oleh Polban. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News