“Kami masih menyelidiki (penyebab kecelakaan), kami melihat dari bekas di TKP (tempat kejadian perkara) ada bekas rem, ada beberapa kemungkinan, bisa jadi ‘human error’, bisa karena gagal rem karena mungkin ‘overload’, ini masih diselidiki,” ujarnya, Rabu (31/8/2022).
Aan menyebutkan, sebagian korban meninggal dunia merupakan anak-anak atau siswa sekolah dekat lokasi kecelakaan. Lalu korban yang mengalami luka saat ini sudah dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
“Di TKP ada anak-anak yang sedang istirahat. Kemudian tower jatuh ke arah sekolah juga menimpa kendaraan yang ada pengendaranya,” kata Aan.
Di lokasi, kata Aan, petugas menemukan tanda-tanda rem. Saat tabrakan terjadi, truk membanting ke kiri, terlihat tanda rem sepanjang 5 meter.
“Kami menggunakan teknologi yang dimiliki Polri untuk mengetahui ketentuan kecepatan, bagaimana kecepatan serta posisi mobil saat pengereman.”