Dia menyampaikan sejak penangkapan itu, polisi terus mendalami kasus asusila yang dilakukan oleh oknum guru tersebut karena khawatir ada korban lainnya, untuk itu dilakukan metode psikologi mendalam.
“Tujuannya untuk mencari tahu, apakah masih ada korban lain yang belum disampaikan oleh tersangka kepada penyidik, kita takut masih ada korban lain,” jelasnya.
Ari mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara bahwa korbannya ada 10 anak, namun yang mau memberikan keterangan menjalani pemeriksaan hanya delapan anak.
Kepolisian, kata dia, terus berupaya mengungkap tuntas kasus tersebut untuk bisa mengetahui berapa banyak korbannya, apalagi perbuatan tersangka tersebut sudah dilakukan cukup lama sejak 2021.
Apabila ada korban lain, kata dia, akan menjadi perhatian pihaknya termasuk pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan dan pemulihan trauma terhadap seluruh korban tersangka.